Month: May 2016

  • GARIS WAKTU DESAIN GRAFIS INDONESIA – 1967 perintis periklanan modern

    1967 PERINTIS PERIKLANAN MODERN Orde Baru ternyata cukup sigap mengembalikan kestabilan politik dan ekonomi dalam negeri. Selain berupaya keras mengendalikan inflasi, Pemerintah juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi investasi baru. Konfrontasi dengan negara-negara liberal pun lambat-laun dihapuskan dan membuka lagi peluang bagi perdagangan luar-negeri yang lebih terbuka dan dinamis. Lebih lagi setelah Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri…

  • GARIS WAKTU DESAIN GRAFIS INDONESIA – 1960-1972 Logo mulai populer

    1960-1972 (Logo mulai populer) Iklan-iklan produk konsumen tampak mengalami kemandegan kreativitas, khususnya dalam hal penulisan naskahnya. Bagian besar rancangan produk iklan dalam negeri bertema “anjuran memakai” yang tidak monoton. Kata-kata “pakailah selalu” senantiasa digunakan dalam setiap teks iklan. Struktur verbal iklan masih tetap dipengaruhi oleh iklan-iklan zaman kolonial. Bahkan mereka pun masih banyak menggunakan istilah-istilah…

  • GARIS WAKTU DESAIN GRAFIS INDONESIA – 1945 Poster Boeng, ayo Boeng

    1945 – Poster Boeng, ayo boeng Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai – yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur – memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk…

  • GARIS WAKTU DESAIN GRAFIS INDONESIA – 1938 berdirinya PERSAGI

    Pada tahun 1938 berdiri PERSAGI (Persatuan Akhli Gambar Indonesia) di Jakarta dengan anggota kurang lebih tiga puluh pelukis (di antaranya Agus Djaja sebagai ketua, S. Sudjojono, Abdul Salam, Sumitro, Sudibio, Sukirno, Suromo, Surono, Setyosa, Herbert Hutagalung, Syoeaib, Emiria Sunasa, dan sejumlah seniman lainnya). Serikat ini sering dianggap sebagai awal seni rupa modern Indonesia. Para pelukis…